Kamis, 24 Mei 2012

Ayah....

Ayah, aku ingin bicara....


Tiap hari kulihat kelelahan di kerut wajahmu

Semua hanya demi aku, anakmu

Ayah, aku ingin bicara…
Meski aku hanya diam, kau tahu apa yang kuingin
Semua kau penuhi dengan balutan kasihmu untukku

Ayah, aku ingin bicara…
Kurasakan begitu berat hatimu jauh meninggalkanku
Tiap jam kau menelponku
Meski kau tahu, tak kan bisa mendengar suaraku
Hanya ketukan jariku sebagai isyarat
Dan kau selalu mengakhiri dari ujung telepon dengan kata yang sama, “Alhamdulillah”

Ayah, aku ingin bicara…
Sepanjang hidup kau berharap dapat mendengar suaraku
Segala upaya kau lakukan
Kini aku hanya bisa mengusap nisanmu
Masih diam tanpa suara

Ayah, aku ingin bicara…
Sungguh aku ingin bicara
Andai aku bisa, aku hanya ingin bicara satu kalimat
Ya, satu kalimat saja
“Aku mencintaimu, ayah…”
Hanya itu yang ingin aku bicarakan padamu
Tapi hingga kini hanya hatiku yang mampu bicara
Belum dengan lisanku

Ayah, aku ingin bicara…
Dan semoga kau mendengarnya…

 Kini aku hanya bisa memandangi puisi itu di dinding kamarku. Aku rindu ayah. Aku rindu senyumnya, candanya, kerut keningnya, semua kurindu. Aku rindu saat ia menelpon. Lucu rasanya. Telepon adalah alat komunikasi yang menggunakan suara. Sedangkan aku, apa yang bisa kuucapkan? Sejak kecil aku tak bisa bicara. Aku bisu. Jadi, lucu rasanya jika ada orang bisu menggunakan telepon. Kira-kira apa yang bisa diucapkannya?
Aneh, ayahku aneh. Tapi itu menurut orang lain. Tapi sebagai orang ‘aneh’, aku tak pernah menganggap ayahku aneh. Ayah adalah ayah terhebat sedunia. Ia mengajariku kode morse yang cukup menggunakan ketukan. Aku tak perlu bicara. Jika ayah bertanya, aku cukup menjawab dengan ketukan. Aku dan ayah punya kode sendiri dalam ketukan. Satu ketukan artinya aku sedang tidak bisa menerima telepon. Dua ketukan artinya aku baik-baik saja, dan ayah bisa langsung menutup telepon. Jika tiga ketukan, itu tandanya ada yang ingin aku bicarakan. Barulah kemudian aku menggunakan kode morse seperti yang ayah ajarkan padaku.
Apakah ayahku orang yang aneh? Tidak, tidak sama sekali. Ayahku ayah paling kreatif sedunia.
Ayah tak pernah mengajariku bahasa isyarat. Yang diajarkannya padaku adalah berbagai jenis huruf. Ayah menguasai huruf-huruf dari berbagai Negara. Huruf Arab, India, Cina, Jepang, Korea, aksara jawa, dll. Semua huruf-huruf itu sudah diajarkan sejak aku berusia 3 tahun. Dulu aku tak mengerti tujuan ayah mengajarkan huruf-huruf aneh itu pada orang bisu sepertiku. Untuk apa? Apa cuma ingin cari sensasi? Meskipun anaknya bisu, tapi bisa menulis berbagai macam huruf. Sesempit itukah tujuan ayah?
“Ayah yakin, nanti kamu bisa datang ke semua Negara itu. Kalau kamu ngerti tulisannya, paham bahasa mereka, kamu gak bakalan nyasar. Bisu itu cukup mulutmu, tapi kamu masih punya bagian tubuh lain yang gak bisu. Gunakan itu untuk bisa bicara.” Oh, ayah… betapa cerdas dirimu.
Setelah aku menguasai huruf-huruf aneh itu, ayah selalu menyuruhku untuk menulis hingga berlembar-lembar. Kata ayah, aku harus bisa menulis cepat. Bahasa isyarat hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang pernah mempelajarinya. Tapi semua orang pasti mengerti dengan apa yang aku tulis. Setiap hari ayah selalu bertanya, “Buku sakumu masih ada?” ayah sangat senang setiap aku menghabiskan buku saku. Itu artinya aku banyak berkomunikasi dengan orang lain. Ayah juga mengajarkan padaku, jika aku bertanya pada seseorang, aku harus menulis jawabannya. Untuk itulah aku butuh keahlian menulis cepat. “Ikatlah ilmu dengan tulisan,” begitulah ayah sering mengingatkanku. Ilmu yang dituliskan, suatu saat bisa dibaca lagi. Kalau tidak ditulis, bisa jadi ilmu itu terlupakan.
Ayah, betapa hebat dirimu, dan aku selalu mengagumimu. Kau ayah terhebat, ayah yang cerdas, ayah yang kreatif, juga ayah yang pengertian. Aku tak pernah menuliskan bahwa aku menginginkan sesuatu, tapi kau selalu tahu apa yang ku mau. Melihat sepatuku yang sudah lusuh, tanpa kuminta, kau belikan aku yang baru. Dan kau sangat tahu model sepatu yang ku suka. Saat hujan di malam hari, kau buatkan semangkuk sup hangat untuk menemaniku belajar. Kau pun selalu mengerti saat aku merasa jenuh, saat aku sedih, saat aku senang, saat aku ingin memelukmu, dan saat aku merindukan ibu. Betapa hebatnya dirimu, meskipun aku tak pernah melihat ibu sejak lahir, tapi ceritamu membuatku merasakan bahwa ibu selalu ada dan sangat mencintaiku.
Aku selalu tertawa geli melihat ayah masak nasi goreng. Ayah selalu mengikuti gaya ibu. Menurut cerita ayah, ibu selalu masak nasi goreng dengan gayanya yang heboh. Botol kecap yang dimainkan bak bartender, begitu lincah. Tubuhnya ikut bergoyang mengikuti irama alunan ketukan sendok penggorengan. Dan aku selalu menantikan tiga ketukan khas ibu. Karena tiga ketukan itu artinya nasi goreng sudah selesai dimasak.
Ayah juga sering bercerita tentang kebiasaan ibu yang lainnya. Semua itu ayah tiru agar aku bisa menyaksikan bagaimana kebiasaan ibu dulu. Ibu yang menyetrika baju dari ujung lengan, mencuci sambil bernyanyi, menyapu hingga halaman tetangga, tidur dengan memegang telinga, dan yang paling lucu saat ibu menyambut setiap ayah pulang, selalu ada adegan “cii…luk…baa…” dan sekarang ayah lakukan adegan itu padaku.
Pernah suatu hari aku bercerita pada ayah. Itu pertama kalinya aku merasakan hal yang berbeda dalam hati. Dagdigdug dagdigdug…casciscus…nyeeesss… ah, susah diungkapkan. Awalnya aku tak ingin bercerita. Bukan karena aku sulit bicara, tapi aku takut ayah tak suka. Lebih-lebih aku malu, walau hanya sekedar bertanya, “perasaan apa ini, yah?” namun ayah begitu tahu tentangku. Ia mengerti ada yang berbeda. Ia tahu hatiku sedang berbunga-bunga. Meski tak terdengar, ayah bisa merasakan jantung yang dagdigdug ini. Aku ingin cerita, tapi tapi tapi… aduh dududuuhh…. Aku jadi salah tingkah di depan ayah.
“Hayoo….koq senyumnya agak aneh?” kata ayah menggodaku. Aku semakin malu. Dalam hatiku ragu, “cerita gak ya… hmm… cerita aja deh… ah, jangan… duh, cerita aja kali ya… tapi…”
“Udah, sini ayah pengen tahu ceritamu.” Ayah seolah mengerti dialog dalam hatiku.
Kuceritakan panjang lebar hingga tinggi, dari awal hingga akhir, sampai akhirnya aku merasakan getaran yang tak biasa ini. Tanganku sampai pegal rasanya menulis cerita untuk ayah. Tulisanku tak rapi, banyak coretan. Aku gugup, malu, panik, senang, takut. Ah, semua rasa seolah bercampur jadi satu dalam hati. Namun ayahku mengerti maksud ceritaku.
Ayah tidak marah, malah tersenyum manis padaku. Senyum yang membuat hatiku menjadi stabil. Senyum hangat yang membuatku tenang. Tak lagi gugup. Hilang sudah gemetar. Ayah hanya berkata singkat, “Anak ayah sudah mulai dewasa. Gak masalah, itu perasaan yang wajar kok. Nyantai aja. Tapi…” aku menunggu kata-kata ayah yang menggantung. Kutarik-tarik lengan bajunya seperti anak-anak yang merengek minta dibelikan es krim.
Ayah tersenyum. Ia sangat pandai menggodaku. Aku kembali merengek, ia malah melengos. Mungkin ia tak sanggup menahan tawa melihat anaknya yang penasaran setengah mati. “Oke oke… tapi, jangan kamu terusin perasaan itu. Karena itu hanya perasaan sesaat. Hari ini mungkin kamu belum mengerti, tapi saat kamu sudah dewasa, kamu akan paham apa yang ayah maksud.”
Ayah, aku ingin bicara. Sayang kini kau tiada. Aku sekarang mengerti, yah. Aku paham dengan apa yang ayah maksud dulu. Ayah benar, perasaan seperti itu harus dikelola dengan baik. Hati ini harus ditata sebaik mungkin agar ia berlabuh di muara yang tepat. Aku mengerti dari cinta ayah dan ibu.
***
Pernah aku terbangun di malam hari, kulihat ayah sedang khusyuk dengan doanya. Aku berlalu ke kamar mandi. Namun langkahku seketika berhenti mendengar doa ayah. Namaku disebut-sebut dalam doanya. Air mataku spontan jatuh bercucuran mendengar harapan dalam doamu. Sebuah harapan sederhana, namun sulit terwujud. Tak kusangka dalam keceriaannya, ayah menyimpan harapan sederhana itu seumur hidup. Ayah ingin mendengar suaraku.
Kupeluk ayah erat. Ingin kubisikkan di telinganya dengan lembut, “Aku mencintaimu, ayah.” Tapi aku tak bisa. Aku hanya bisa bergumam dalam hati. Air mataku kian deras. Ayah mendekapku erat. “Semoga kamu bisa membimbing ayah mengucapkan dua kalimat syahadat, ya nak…”
Kini ayah telah tiada, dan aku masih tak bisa bicara. Ayah, semoga kau dapat mendengar suara hatiku. Semoga doa-doaku dapat kau dengar di alam sana. Aku akan selalu mendoakan ayah dan ibu.
Ayah, aku ingin bicara…

Sabtu, 19 Mei 2012

ngroom...(tebak siapa ajha yg ada dlam sini)

SaaD mereka tag Dapat Lagi meNjagaqu

Andaikan kau selalu menemaniku di sini
Mungkin aku akan bahagia
Tapi aku tau bahwa itu tak mungkin terjadi

Dan . . .

Walau pun kau tak bisa di dekatku
Tapi, namamu akan selalu di hatiku
Bayanganmu kan selalu di fikiranku
Dan . . .
Kau pun akan selalu di dekatku

Sulit memang untuk menahan kesedihan yang kita rasa jika orang yang kita sayangi meninggalkan kita untuk selamanya.
Namun sebenarnya orang yang meninggalkan kita justru bahagia akan kepergiannya.
Jadi, terasa aneh bukan jika kita menangisi kebahagiaan orang yang kita sayang ?
Jadi janganlah kita menangis untuk kebahagiaan orang yang kita sayang.
Biarkanlah mereka hidup bahagia di sana.
Buatlah mereka seakan selalu ada di sisimu.
Jadi kau akan selalu melakukan semua yang terbaik, karena kau seakan melakukan semua hal demi membuat orang yang kau sayangi tersenyum.
Dan tanamlah semua nama orang yang kau sayangi yang telah meninggalkan kau pergi di hatimu.
Tanamlah semua nama tersebut !
Agar kau merasa seakan kau selalu tumbuh bersama mereka.
Ikhlaskanlah mereka !
Doakanlah yang terbaik untuk mereka !
Janganlah kita menangis untuk mereka yang kita sayangi yang telah meninggalkan kita !
Kita sesungguhnya ingin berkata " Kami memang tak mengharapkan kau pergi meninggalkan kami untuk saat ini. Tapi, kami mengikhlaskanmu pergi meninggalkan kami saat ini ".
Kami akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu orang yang aku cinta.

Minggu, 08 Januari 2012

" Awan "

Awan adalah masa udara di permukaan bumi yang mengandung uap air, karena terjadi evapotranspirasi (penguapan yang terjadi karena pemanasan sinar matahari terhadap daerah perairan dan tumbuhan, bergerak naik ke atas). Karena kenaikan ketinggian ini suhunya mengalami penurunan.
Sampai ketinggian tertentu, akibat penurunan suhu ini, nilai tekanan uap menjadi maksimum sama dengan nilai tekanan uap yang ada (actual), sehingga nilai kelembaban relatifnya mencapai 100%, dan udara tersebut menjadi JENUH.
 
Akibatnya terjadilah proses kondensasi atau pengembunan dimana uap air yang dikandung oleh udara tersebut berubah menjadi titik-titik air. Kumpulan titik air itu dinamakan AWAN. Sedangkan ketinggian dimana uap air berkondensasi disebut BATAS TINGGI KONDENSASI.
Dilihat dari bentuknya:
1. AWAN CIRRUS
Awan yang berbentuk halus seperti kapas
Awan sirus adalah awan tinggi dengan ciri-ciri tipis, berserat seperti bulu burung. Pada awan ini terdapat kristal-kristal es. Terkadang puncak awan sirus bergerak dengan cepat. Arah anginnya juga dapat bervariasi.
Awan sirus terbentuk ketika uap air membeku menjadi kristal es pada ketinggian diatas 8000 meter.
a. Awan Sirus (Ci)
* Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung. Awan ini juga sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan – akan tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon.
* Awan ini tidak menimbulkan hujan.
* Awan ini terdiri daripada hablor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer.
* Awan cirrus ini ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas
.

 
2. AWAN CUMMULUS
Awan yang berbentuk bergumpal-gumpal menyerupai bulu domba
Awan Kumulus adalah awan yang bentuknya seperti bunga kol. Awan ini terjadi karena proses konveksi. Secara lebih rinci awan ini terbagi dalam 3 jenis, yaitu: strato kumulus yaitu awan kumulus yang baru tumbuh, kumulus, dan kumulonimbus yaitu awan kumulus yang sangat besar dan mungkin terdiri beberapa awan kumulus yang bergabung menjadi satu
 
3. AWAN STRATUS
Awan yang berbentuk berlapis-lapis
Awan stratus adalah awan yang bergaris-garis seragam dan berbentuk seperti kabut tipis berupa bentuk garis sehingga matahari atau bulan dapat terlihat jika awan stratus melewati matahari atau bulan. Awan ini menjadi kabut jika menyentuh permukaan bumi
.
Nama-nama awan yang lainnya merupakan kombinasi dari ketiga jenis awan tersebut. Misalkan awan cirrostratus, yaitu awan cirrus yang berlapis-lapis. Awan stratocumulus, yaitu awan cumulus yang berlapis-lapis.
contoh awan cirrostratus
 
contoh awan stratocummulus

Berdasarkan ketinggiannya
 
:
1. AWAN TINGGI
Awan yang terletak pada ketinggian  antara 6.000 – 12.000 meter diatas permukaan air laut. Contoh:  cirrus, cirrostratus dan cirrocumulus
. Altostratus (A-St)
* Awan alto stratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit.
* Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal. Awan – awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal pagi.

b. Awan Sirostratus (Ci-St)
* Bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.
* Awan ini juga menimbulkan hallo (lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasa terjadi pada musim kering.

b. Awan Sirostratus (Ci-St)
* Bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.
* Awan ini juga menimbulkan hallo (lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasa terjadi pada musim kering.

2. AWAN PERTENGAHAN (MEDIUM)
Awan yang terletak pada ketinggian antara 2.000 – 6.000 meter diatas permukaan air laut. Contoh: altostratus dan altocumulus
a. Altokumulus (A-Cu)
* Awan ini kecil – kecil, tapi jumlahnya banyak.
* Awan alto cumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
* Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal.
* Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan.
* Tiap–tiap elemen nampak jelas tersisih antara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Cirro Cumulus.

contoh gambar altocummulus
 
b. Altostratus (A-St)
* Awan alto stratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit.
* Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal. Awan – awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal pagi.

3. AWAN RENDAH
Awan yang terletak pada ketinggian kurang dari 2.000 meter diatas permukaan air laut. Contoh: cumulus, stratus, cumulonimbus, nimbostratus dan stratocumulus.
a.       Stratokumulus (St-Cu)
* Awan ini berbentuk seperti bola – bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga tampak seperti gelombang. Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan
* Awan ini berwarna kelabu / putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil
b.      b. Awan Stratus (St)
* Awan ini cukup rendah dan sangat luas. Tingginya di bawah 2000 m.
* Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis.
c.       c. Awan Nimbostratus (Ni-St)
* Bentuknya tidak menentu dengan pinggir compang – camping.
* Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis.
* Awan ini berwarna putih kegelapan yang penyebarannya di langit cukup luas.
4. Kelompok Awan dengan perkembangan vertikal
Awan ini terletak antara 500 – 1500 m.
Yang tergolong dalam awan dengan perkembangan vertikal adalah :
a. Kumulus (Cu)
* Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang terlihat seperti bola kapas mengambang, awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar.
* Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000m dan lebar 1km.
b. Kumulonimbus (Cu-Ni)
* Berwarna putih / gelap.
* Terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki dan puncaknya punya ketinggian lebih dari 3500 kaki.
* Awan ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur. Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado dan badai.
4. KABUT atau FOG
Apabila awan (kumpulan titik-titik air) ini sangat dekat dengan permukaan bumi.
 
Pembentukan Awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara:
  1. Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
  2. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.
Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan
Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan
menguap dan awan menghilang. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan
Awab tinggi
Bentuk awan tinggi antara 10.000 dan 25.000 kaki (3.000 dan 8.000 m) di daerah kutub , 16.500 dan 40.000 kaki (5.000 dan 12.000 m) di daerah beriklim sedang dan 20.000 dan 60.000 kaki (6.000 dan 18.000 m) di daerah tropis
Awan tengah
Awan Tengah cenderung terbentuk pada 6.500 kaki (2.000 m), tetapi dapat terbentuk pada ketinggian sampai 13.000 kaki (4.000 m), 23.000 kaki (7.000 m) atau 25.000 kaki (8.000 m), tergantung pada daerah. Umumnya lebih hangat iklim, semakin tinggi dasar awan. Nimbostratus awan kadang-kadang disertakan dengan awan menengah. [2] The World Meterological Organisasi mengklasifikasikan Nimbostratus sebagai awan menengah yang dapat mengentalkan ke dalam rentang ketinggian rendah selama hujan
Awan rendah
Ini ditemukan dari dekat permukaan hingga 6.500 kaki (2.000 m) dan termasuk Stratus genus. Ketika awan Stratus kontak dengan tanah, mereka disebut kabut , meskipun tidak semua bentuk kabut dari Stratus
Awan rendah tengah
Awan ini dapat didasarkan manapun dari permukaan dekat sekitar 10.000 kaki (3.000 m). Cumulus biasanya bentuk pada rentang ketinggian rendah tapi dasar akan naik ke bagian bawah kisaran menengah saat kondisi kelembaban relatif sangat rendah. Nimbostratus biasanya bentuk dari altostratus di tengah rentang ketinggian tapi dasar mungkin mereda ke kisaran rendah selama precipitaion. Kedua jenis awan dapat mencapai ketebalan yang signifikan dan kadang-kadang diklasifikasikan sebagai awan vertikal (Keluarga D), terutama di Eropa. Namun, cumulus biasa, menurut definisi, tidak sesuai dengan tingkat vertikal yang menjulang cumulus (kumulus congestus) atau paling cumulonimbus . Nimbostratus Sangat tebal dapat perkiraan cumulus menjulang, tetapi jatuh juga pendek tingkat vertikal awan cumulonimbus berkembang dengan baik
Jenis jenis awan
-Awan Commulus, yaitu awan yang bergumpal dan bentuk dasarnya horizontal
-Awan Stratus, yaitu awan tipis yang tersebar luas dan menutupi langit secara merata
-Awan Cirrus, yaitu awan yang berdiri sendiri, halus dan berserat, sering terdapat kristal es tetapi tak menimbulkan hujan
Awan-awan itu memiliki berbagai macam bentuk khas dan sifatnya sendiri-sendiri. Dalam golongan awan rendah ada yang bernama Comulonimbus yang diberi kode Internasional penerbangan Cb. Sifatnya adalah berada di ketinggian rendah, gumpalan sangat besar, dan umumnya berwarna gelap. Cb sangat berbahaya karena mengandung arus listrik dan disertai golakan udara yang dahsyat. Para pilot sangat menghindari karena fatal akibatnya bila pesawat terbang masuk ke dalam awan Cb. Selain itu dalam golongan awan rendah ada yang bernama Cumulus (Cu), Stratus (St), dan Stratocumulus (Sc). Cu umumnya terlihat sebagai tumpukan kapuk di angkasa. Jumlahnya tidak tetap, kadang tebal, tapi lebih sering kecil dan tipis. Sedang St letaknya lebih tinggi dari Cu warnanya agak kecoklatan dan cenderung tipis. Sc yang paling tinggi berbentuk ombak dan kadang dalam bentuk kecil-kecil. Ada tiga jenis yang termasuk awan medium yaitu Nimbostratus (Ns), Altostratus (As), dan Altocumulus (Ac). Ns adalah awan tebal dengan warna gelap dan seringkali mengandung air hujan atau salju. Diatasnya adalah awan As yang berbentuk tidak stabil, kadang tebal gelap, kadang tipis cerah. Sementara Ac berwarna kecoklatan dan cenderung tipis karena kecendrungan awan, makin tinggi maka makin tipis.Tiga jenis awan tinggi, yaitu Cirrostratus(Cs), Cirrocumulus (Cc), dan awan paling tinggi dari semua awan yaitu awan Cirrus (Cs). Berbentuk tipis, putih, dan mengandung partikel es. Partikel inilah yang menyebabkan efek optik bila terkena sinar matahari.
Bentuk-bentuk Awan
Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu, yang berlapis-lapis dalam bahasa latin disebut stratus, yang bentuknya berserat-serat disebut cirrus, dan yang bergumpal-gumpal disebut cumulus (ejaan Indonesia: stratus, sirus, dan kumulus). Di daerah rendah (kurang dari 3.000 m) yang terendah, awan stratus menutupi puncak gunung yang tidak terlalu tinggi. Di daerah rendah tengah, awan berbentuk strato-kumulus, dan yang dekat ketinggian 3.000 m awan berbentuk kumulus. Awan besar dan tebal di daerah rendah disebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi hujan, menyebabkan terjadinya guruh dan petir.
Awan pada ketinggian menengah dapat terbentuk di atas gunung yang tingginya lebih dari 3.000 m, membentuk payung di atas puncaknya. Misalnya di atas Gunung Ciremai (3.078 m), di puncak-puncak pegununganJaya Wijaya di Irian yang tingginya antara 4.000-5.000 m, bahkan selalu diliputi salju. Demikian juga Gunung Fuji (3.776 m) puncaknya selalu diliputi salju putih cemerlang sangat indah. Pada ketinggian menengah ini dapat terbentuk awan alto-stratus yang berderet-deret, alto kumulus, dan alto-sirus.
Bagaimana dengan awan di daerah tinggi (di atas 6.000 m)? Di sana terbentuk awan siro-stratus yang tampak sebagai teja di sekitar matahari atau bulan. Juga terbentuk awan siro-kumulus yang bentuknya berkeping keping terhampar luas. Juga dapat terbentuk awan sirus yang tipis bertebar seperti asap.
1. Awan Cirrue adalah awan putih terpisah-pisah seperti benanghalus atau pecah-pecah atau jalur-jalur sempit atau matapancing atau bulu ayam atau serabut yang berwarna putihkeperak-perakan.
2. Awan Cirro Cumulus adalah awan tipis putih terpisah-pisahseperti biji-bijian, sisik ikan, bulu domba yang tipis yangberwarna putih bersih.
3. Awan Cirro Stratus adalah awan yang transparan denganpuncak seperti serabut halus menutupi sebagian atauseluruhnya dari langit dengan warna keputih-putihan. Awan iniumumnya menimbulkan phenomena lingkaran putihdisekeliling bulan atau matahari.
4. Awan Alto Cumulus adalah awan yang seperti bulu dombaatau sisik ikan tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan warnaputih bersi, atau abu-abu atau campuran dari dua-duanya.
5. Awan Alto Stratus adalah awan yang seperti lembaranlembaranatau lapisan-lapisan jalur yang berwarna abu-abuatau kebiru-biruan. Jenis awan ini sering menimbulkan hujanmerata.
6. Awan Nimbo Stratus adalah awan yang seperti lembaranlembaranatau lapisan-lapisan yang tebal, dengan warna abuabudan gelap. Jenis awan ini sering menimbulkan hujan lebat,matahari akan tertutup oleh jenis awan ini.
7. Awan Stratus adalah awan yang berlapis-lapis tipis denganwarna abu-abu dengan dasar hampir serba sama, dapatmenimbulkan hujan es.
8. Awan Strato Cumulus adalah awan yang berlapis-lapisaktebal agak gelap, berwarna abu-abu atau putih atau campurandari kedua-duanya, mempunyai lebar lebih dari 50.
9. Awan Cumulus adalah awan yang terpisah-pisah umumnyapadat dengan batas yang jelas, berbentuk seperti bukit-bukit ,menari-menari dan bagian atasnya berbentuk seperti bungakool.
10. Awan Cumulus Nimbus adalah awan yang besar, padat danmeluas puncaknya menyerupai gunung atau menara yangbesar atau seperti cengger ayam dengan warna gelap.